Menentukan Target Market untuk Bisnis
Menentukan target market bukan hanya soal memilih siapa yang akan membeli produk atau layananmu. Ini juga tentang sejauh mana produkmu benar-benar menjawab masalah customer, seberapa mudah kamu bisa merancang strategi marketing, dan seberapa besar peluang untuk mengembangkan produk atau memperluas market.
Di bawah ini adalah lima langkah praktis yang bisa kamu gunakan untuk menentukan target market yang ideal untuk bisnismu.
1. Riset, Riset, & Riset
Salah satu penyebab utama kegagalan bisnis menurut CB Insights adalah produk yang tidak fit dengan market — produk dibuat, tapi ternyata tidak ada orang yang benar-benar butuh atau mau bayar untuk itu. Melakukan riset pasar yang tepat bisa menurunkan risiko ini secara signifikan.
Ada dua tipe riset yang perlu dilakukan:
a. Riset primer Ini adalah data langsung dari calon customer. Bentuknya bisa berupa:
- Wawancara 1-on-1
- Focus Group Discussion (FGD)
- Kuesioner atau survei mandiri
b. Riset sekunder Ini menggunakan data yang sudah ada. Misalnya:
- Sensus pemerintah
- Laporan asosiasi industri/perdagangan
- Riset perusahaan lain
- Platform consumer insight seperti Populix
Kombinasi keduanya akan membantumu memahami: siapa calon pembeli, masalah apa yang paling menyakitkan buat mereka, dan seberapa besar pasar yang sedang kamu dekati.
2. Buat Buyer Persona
Setelah riset, langkah berikutnya adalah menyusun buyer persona: gambaran profil customer ideal versi bisnismu. Ini bukan sekadar “target kita perempuan umur 20–30”, tapi profil yang terasa seperti manusia nyata dengan kebutuhan spesifik.
Hal-hal yang perlu ada dalam buyer persona:
- Demografi Usia, jenis kelamin, lokasi, kelompok pendapatan, tingkat pendidikan.
- Online behaviour Sumber mereka mencari informasi, platform hiburan, akun media sosial yang mereka ikuti, kebiasaan belanja online.
- Psikologis Tujuan, keinginan, ambisi, minat, tantangan, serta “nyeri” atau masalah utama yang mereka ingin selesaikan.
- Tipe hubungan bisnis
- B2B (Business to Business)
- B2C (Business to Consumer)
- D2C (Direct to Consumer), dll.
Kenapa ini penting? Karena strategi marketing untuk ibu rumah tangga di Bogor yang ingin mulai usaha rumahan itu tidak sama dengan strategi untuk manajer procurement di perusahaan manufaktur. Nada bahasanya beda, saluran komunikasinya beda, bahkan penawarannya bisa beda.
3. Pantau "Rumput Tetangga"
Cara lain untuk menentukan target market adalah dengan mengamati kompetitor. Bukan untuk meniru mentah-mentah, tapi untuk membaca pola: siapa yang mereka targetkan, dan apa pendekatan mereka.
Beberapa hal yang bisa dipantau dari kompetitor:
- Campaign iklan yang mereka jalankan
- Gaya branding di media sosial
- Cara mereka berinteraksi dan merespons komentar customer
- Ulasan online dari customer mereka (review publik, testimoni, forum diskusi)
Tujuan utamanya adalah mencari celah. Misalnya:
- Apakah ada segmen customer yang sering komplain karena kebutuhan mereka tidak dipenuhi?
- Apakah ada keluhan yang berulang soal harga, kualitas layanan, atau kecepatan respon?
- Apakah ada use case tertentu yang mereka belum sentuh?
Observasi ini bisa mengarah ke peluang pasar yang belum dieksploitasi oleh pemain lain.
4. Sering-Sering Dengar Feedback dari Customer
Target market itu bukan sesuatu yang kita tulis sekali di slide deck lalu selesai. Target market hidup, bergerak, berubah, dan kadang berbelok tanpa permisi. Karena itu, dengarkan mereka terus.
Cara mendapat feedback bisa melalui:
- Survei kepuasan setelah pembelian / setelah onboarding
- Interview singkat dengan customer aktif maupun yang berhenti pakai produk
- Observasi percakapan mereka di channel dukungan pelanggan (chat, email support, DM Instagram)
- Analisis pertanyaan berulang yang masuk ke CS
Manfaat jangka panjangnya besar:
- Produk bisa disesuaikan lebih tepat dengan masalah aktual, bukan asumsi
- Layanan bisa diperbaiki di titik yang paling bikin frustasi
- Marketing bisa bicara dengan bahasa customer, bukan bahasa kita sendiri
Dengan kata lain: saat kamu rutin mendengar suara customer, kamu sebenarnya sedang mengkalibrasi peta target marketmu supaya tetap relevan.